MAKANAN EKSTRIM INTERNASIONAL
Pada umumnya, semua orang suka berburu kuliner berdasarkan kelezatan rasanya, yang mana selalu dapat membuat hati menjadi bahagia setelah memakannya. Rasa yang lezat akan dapat memanjakan lidah orang yang memakannya. Namun, ada beberapa makanan yang tergolong ekstrim bahkan dengan rasanya yang juga ekstrim.
10 Makanan Paling Ekstrem di Dunia
1. Balut (Filipina)- Telur bebek yang sudah dibuahi dan embrionya sudah berkembang sebagian (sekitar 16-21 hari), kemudian direbus dan dimakan langsung dari cangkangnya. Kamu bisa melihat bentuk calon anak bebeknya.
- Kenapa ekstrem: Bentuk embrio yang sudah jelas, sensasi mengunyah tulang rawan dan organ-organ kecil.
2. Hákarl (Islandia)
Daging hiu Greenland atau hiu penjemur yang telah difermentasi selama beberapa bulan (biasanya 6-12 minggu) dan kemudian digantung hingga kering.
Kenapa ekstrem: Baunya sangat menyengat, mirip amonia dan keju busuk. Rasanya juga sangat kuat dan aneh.
3. Surströmming (Swedia)
Ikan herring Baltik yang difermentasi. Biasanya dijual dalam kaleng yang seringkali menggembung karena gas fermentasi di dalamnya.
Kenapa ekstrem: Aroma yang luar biasa busuk dan menyengat, dianggap salah satu makanan paling bau di dunia. Kalengnya bahkan bisa meledak jika tidak dibuka dengan benar.
4. Casu Marzu (Italia)
Keju Pecorino Sardinia yang sengaja dibiarkan hingga membusuk dan dipenuhi larva lalat hidup (cheese flies). Larva-larva ini membantu proses fermentasi dan pembusukan keju.
Kenapa ekstrem: Dimakan saat larva-larvanya masih hidup dan menggeliat di dalam keju. Ada risiko larva melompat keluar saat dimakan.
5. Fugu (Jepang)
Ikan buntal. daging ikan ini bisa menjadi hidangan lezat, tetapi organ-organ internalnya (hati, ovarium, kulit) mengandung Tetrodotoxin yang sangat mematikan.
Kenapa ekstrem: Risiko kematian jika tidak diolah dengan sempurna oleh koki berlisensi. Mengonsumsi sedikit saja bagian beracun bisa melumpuhkan sistem saraf dan menyebabkan gagal napas.
6. Sannakji (Korea Selatan)
Gurita hidup berukuran kecil yang dipotong-potong dan disajikan segera setelah dipotong. Tentakelnya masih bergerak dan menempel pada piring karena sarafnya masih aktif.
Kenapa ekstrem: Risiko tersedak karena suction cups (penghisap) pada tentakel yang masih aktif bisa menempel di tenggorokan. Harus dikunyah dengan cepat dan hati-hati.
7. Shiokara (Jepang)
Hidangan fermentasi dari aneka hewan laut (biasanya cumi-cumi atau ikan) yang dicampur dengan organ internalnya sendiri (viscera) yang telah difermentasi, serta garam, beras koji, dan rempah-rempah.
Kenapa ekstrem: Tekstur licin, rasa sangat asin, dan aroma yang sangat kuat dan khas fermentasi organ dalam.
8. Century Egg (Tiongkok)
Telur bebek, ayam, atau puyuh yang diawetkan dalam campuran lempung, abu, kapur tohor, garam, dan sekam padi selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan.
Kenapa ekstrem: Putih telurnya menjadi seperti jeli berwarna gelap, dan kuning telurnya menjadi kehijauan dengan tekstur seperti pasta dan aroma belerang atau amonia yang kuat.
9. Escamoles (Meksiko)
Larva dan pupa semut hitam raksasa (spesies Liometopum apiculatum) yang dipanen dari akar tanaman agave. Sering disebut sebagai "kaviar serangga."
Kenapa ekstrem: Merupakan serangga, meskipun rasanya dikatakan mirip mentega atau kacang-kacangan. Proses panennya juga rumit dan berbahaya karena sarang semutnya sangat agresif.
10. A-ping (Kamboja)
Laba-laba tarantula yang digoreng garing. Biasanya ditemukan sebagai jajanan pinggir jalan.
Kenapa ekstrem: Bentuknya masih utuh sebagai laba-laba berbulu, meskipun setelah digoreng jadi renyah di luar dan bagian dalamnya (perut) sedikit gooey.
Komentar